Minggu, 16 April 2017

Paket Harga Tour Wisata Kota Wisata Batu #ferdi 085649842128

Tour Wisata Kota Wisata Kota Batu ,
Agen Tour Wisata Kota Batu ,
Tersedia aneka paket wisata liburan di Kota Batu, sesuai budget, 
reservasi :
Bapak Ferdi
tlpn/sms 085649842128

https://sites.google.com/site/tourwisatakotawisatabatu/

www.tourwisatakotabatu.blogspot.com



Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.

Pada waktu pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

Atas persetujuan Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta dibangunnya sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Ditempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari kerajaan Sendok. Oleh karena sumber mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural (Magic) yang maha dasyat, akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Dan sumberair panas itupun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.
Wilayah Kota Batu yang terletak di dataran tinggi di kaki Gunung Panderman dengan ketinggian 700 sampai 1100 meter di atas permukaan laut, berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “B A T U” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.

Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur.

Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu Ghonaim sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yang memulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal dari JawaTengah. Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa Tengah dan hijrah dikaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni)

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa, pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.

Bermula mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan Temas akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.

Sebagai layaknya Wilayah Pegunungan yang wilayahnya subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki Panorama Alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat Peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu.

Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.

Peninggalan arsitektur dengan nuansa dan corak Eropa pada penjajahan Belanda dalam bentuk sebuah bangunan yang ada saat ini serta panorama alam yang indah di kawasan Batu sempat membuat Bapak Proklamator sebagai The Father Foundation of Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta setelah Perang Kemerdekaan untuk mengunjungi dan beristirahat dikawasan Selecta Batu.

 SEJARAH KOTA WISATA BATU

buku sejarah kota batu 225x300 SEJARAH KOTA WISATA BATU JAWA TIMUR (UPDATE)Sebelum ulasan lebih lanjut tentang sejarah Batu, ada baiknya kita mengingat kembali alur sejarah di Indonesia.

A.     Jaman Pra sejarah

Sekilas tentang jaman pra sejarah. Jaman pra sejarah adalah jaman sebelum manusia mengenal tulisan. Bukti sejarah yang digunakan untuk mengetahui masa ini adalah fosil dan artefak. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu, sedangkan artefak adalah benda-benda, alat-alat (perkakas, senjata), perhiasan yang digunakan oleh manusia purba pada jamannya.
Secara umum, jaman pra sejarah bisa dibagi menjadi beberapa periode yaitu:
1)    Masa paleolithikum (jaman batu tua): jaman purba yang berlangsung dari 750.000 tahun sampai 15.000 tahun yang lalu, ditandai oleh pemakaian alat-alat serpih
2)   Masa mesolithikum (jaman batu tengah): masa peralihan antara jaman purba paleolithikum dan neolithikum
3)   Masa Neolithikum (jaman batu muda): bercirikan unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar
4)   Masa Megalithikum (jaman batu besar): ditemukannya bangunan-bangunan batu seperti dolmen, menhir, punden berundak
5)   Masa Perundagian: bercirikan kemampuan manusia yang mulai mengolah logam
B.     Masa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha
C.     Masa masuk dan berkembangnya pengaruh Islam
D.     Masa masuk dan berkembangnya bangsa-bangsa Eropa
Dan berikut adalah ulasan singkat tentang sejarah Kota Batu versi buku “Sejarah Daerah Batu Rekonstruksi Sosio-Budaya Lintas Masa”


    Masa pra sejarah

Kehidupan di daerah Batu sebenarnya telah dimulai sejak jaman pra sejarah, yaitu pada masa neolithikum dengan ditemukannya beliung persegi (produk tradisi neolitik berupa perangkat yang paling menonjol dari masa bercocok tanam) di daerah Malang. Walaupun tidak diberitakan secara tegas bahwa beliung persegi ditemukan di daerah Batu, namun temuan ini dapat dijadikan sebagai ancangan waktu untuk mengidentifikasikan mula kehidupan manusia prasejarah di daerah Batu.
Prasejarah mulai menampakkan jejaknya dengan diketemukannya artefak batu kategori tradisi megalitik, yang terbanyak ditemukan berupa lumpang batu (bongkah batu kali, dengan sebuah atau lebih lobang dalam bentuk lingkaran di permukaan atasnya). Setidaknya ada 11 tempat di berbagai penjuru Batu ditemukan alat ini, mulai dari Dadaprejo, Pendem, Junrejo, Mojorejo, Beji, Pandanrejo, Lejar, Sisir, dan Pesanggrahan. Tinggalan tradisi megalitik lain yaitu batu dakon  (bongkah batu dengan beberapa lobang di bagian permukaan, fungsinya untuk menghitung tibanya masa tanam) yang ditemukan di dukuh Srebet, Pesanggrahan, punden berundak  (berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap arwah nenek moyang) dijumpai di Punden Mbah Ganden (Dukuh Torong Tutup), susunan batu temu gelang di punden Gumukan (desa Junrejo), menhir di Punden Oro-oro Ombo, dan dolmen di Dukuh Srebet, Desa Pesanggrahan.
Masa Hindu-Budha

Dalam Prasasti Kubu-kubu, disebutkan bahwa pada masa kekuasaan Kerajaan Kanyuruhan di daerah Malang pernah diadakan acara penetapan sebuah desa menjadi perdikan (sima), turut diundang pemuka masyarakat dari desa-desa tetangga, dan salah satu desa yang disebutkan sebagai tetangga desa kubu-kubu (diidentifikasi sebagai kebonagung sekarang) adalah desa “batwan”, yang boleh jadi merupakan desa kuno yang kini berlokasi di Batu. Batwan merupakan persamdhian dari batu+an
Prasasti Gulung-gulung (929M) ditulis atas perintah raja Isana (Pu Sindok) di Kerajaan Mataram. Dalam prasasti ini disebutkan desa-desa tetangga dari desa Gulung-gulung diantaranya yaitu Batwan dan Batu.
Sejauh ini, satu-satunya prasasti yang berasal dari Batu (yang sekarang berada di Skotlandia) adalah Prasasti Sangguran (924M) atau disebut juga dengan Prasasti Ngandat. Selain itu juga terdapat punden “Mbah Ngandat”, dan didapati bata-bata kuno reruntuhan bangunan
Pada masa pemerintahan Mataram, Batu telah menjadi pemukiman warga yang religius. Terbukti dengan adanya candi-Pathirtan Songgoriti (abad X M) yang berasal dari masa pemerintahan Pu Sindok.
Menurut gancaran Pararaton (Katuturan Ken Angrok) menyatakan bahwa di desa Jun Watu tinggal seorang “sempurna”, sangat dimungkinkan orang yang dimaksud adalah Mpu Gandring.
Pada masa kerajaan Majapahit ditulis kitab Kakawin Negarakretagama, dan didalamnya disebutkan bahwa Batwan dan Batu adalah dua desa berbeda yang berdekatan.
Berdasarkan Prasasti Jiu II (yang ditemukan di Mojokerto), disebutkan bahwa deseng (desa) Batu sebagai desa paling selatan diantara desa-desa lain yang ditetapkan sebagai daerah untuk bangunan suci bernama Trailokyapuri. Sebagian besar desa-desa lain yang disebutkan dalam prasasti ini berada di daerah Pacet. Sehingga desa Batu merupakan batas, desa tetangga, dan desa terjauh bagi Trailokyapuri.
Selain itu juga ditemukan reruntuhan candi dari bata di Pendem, Temas, Junrejo, dll, yang diperkirakan peninggalan masa Kerajaan Majapahit, peninggalan sejarah lain masa ini adalah bekas Patirthan di Jeding Kulon, reruntuhan candi di Jeding Wetan.


MASA PERKEMBANGAN ISLAM

Tidak cukup banyak sumber data sejarah yang berkenaan dengan kesejarahan daerah Batu pada masa perkembangan Islam. Selain sejumlah situs makam Islam kuno, sumber data kedapatan dalam bentuk tradisi lisan atau legenda local.
Jejak budaya pra-Islam didapati pada areal makam Mbah Batu di Dukuh Banaran.
Jika ditelusuri sejarah islamisasi di daerah Batu, tidak terlepas dari proses islamisasi di daerah Malang. Pengaruh Islam dari Giri (Gresik) dan penaklukan Kerajaan Sengguruh (kerajaan Hindu terakhir) oleh Kasultanan Demak pada 1545 diperkirakan tak berdampak bagi tersebarnya Islam di Batu karena jaraknya yang cukup jauh.
Terdapat sejumlah orang yang dalam legenda lokal dinyatakan berjasa dalam siar Islam pada awal perkembangan Islam di daerah Batu, yaitu Mbah Batu dan Bambang Selo Utomo (Bumiaji, Punten), Mbah Mas (Kampung Besul), Mbah Macan Kopek (Sisir), Mbah Bener (Temas), Eyang Jugo (Junggo), dan Mbah Masayu Mataram (Ngaglik).

Sekelumit paparan dari isi buku “Sejarah Daerah Batu Rekonstruksi Sosio-Budaya Lintas Masa”, perlu kiranya kita mengkritisi kembali cerita tentang sejarah Kota Batu dan asal nama Batu. Selama ini cerita yang berkembang adalah Abu Ghonaim atau Mbah Batu (yang hidup pada masa perkembangan Islam) dinyatakan sebagai “pembuka perdana (sing mbabat) Batu”, sehingga namanya Mbah Batu atau Mbah Wastu diabadikan sebagai nama daerah Batu.
Karena ternyata, jauh sebelum kedatangan Abu Ghonaim/Mbah Batu/Mbah Wastu, daerah Batu sudah menjadi pemukiman warga pada masa pra sejarah hingga masa Hindu Budha. Selain itu, nama Batu yang berasal dari nama Mbah Batu juga perlu dicermati karena sebelum kedatangan Mbah Batu, nama ini sudah tercantumdi beberapa prasasti sebagai nama desa kuno pada masa perkembangan Hindu-Budha. Bisa jadi justru nama Mbah Batu berasal dari nama daerah, Mbah Batu yang artinya Mbah dari Batu.





Aneka Pilihan Paket Wisata Kota di Kota Wisata Batu
Fasilitas Lengkap
Akomodasi dan Transportasi, dan tujuan liburan anda, sesuai budget dan kebutuhan ,

Call : Ferdi 085649842128

#batu
#kotabatu
#kotawisatabatu
#travelbatu
#tourbatu
#tourwisatabatu
#wisatabatu
#liburanbatu
#liburankotabatu
#tourwisatakotabatu
#agenwisatabatu
#agenwisatakotabatu
#backpacker
#jalanjalanbatu
#jatimpark
#kusumaagro
#bns
#museumangkut
#paralayang
#arungjeram
#hotel
#hotelkotabatu
#villakotabatu
#hotelwisata
#hotelwisatabatu
#hotelkotawisatabatu
#hargapaketwisata
#hargapaketwisatabatu
#hargapaketwisataliburan
#hargapaketwisatakotabatu
#paketwisata
#paketwisatabatu
#paketwisatakotabatu
#liburankotabatu





Daftar Tempat Wisata di Malang dan Kota Batu
Wisata Modern di Malang
1.Wisata Jawa Timur Park (Jatim Park 1 dan Jatimpark 2 Batu), meliputi Eco Green Park, Museum Satwa dan Batu Secret Zoo
2. BNS - Batu Night Spectaculler
3. Museum Mobil Antik di Batu

Wisata Bendungan di Malang :
1. Bendungan Karangkates di Sumber Pucung 35 km dr Kota Malang
2. Bendungan Sengguruh Kepanjen 23 km dr Kota Malang
3. Bendungan Selorejo, terletak di Kecamatan Ngantang

Wisata Pantai di Malang :
1. Pantai Bajul mati Gedangan 57 km dr Kota Malang
2. Pantai Balekambang Bantur 57 km dr Kota Malang
3. Pantai Jonggring Saloko Malang Selatan 63 km dr Kota Malang
4. Pantai Lenggosono Sumber Manjungwi 69 km dr Kota Malang
5. Pantai Modangan Donomulyo 67 km dr Kota Malang
6. Pantai Ngliyep Donomulyo 62 km dr Kota Malang
7. Pantai Sendang Biru Donomulyo 70 km dr Kota Malang
8. Pantai Sipelot Tumpel Gading Kec. Tirtoyudo 70 km dr Kota Malang
9. Pantai Wonogoro Gedangan 69 km dr Kota Malang
10. Pantai Nglurug
11. Pantai Bantol
12. Pantai Kondang Iwak
13. Pantai Kondang Merak
14. Pantai Goa China
15. Pantai Tambak Asri Kec. Sumbermanjing Wetan
16. Pantai Tamban
17. Pantai Rawa Indah di Kecamatan Sumbermanjing Wetan
18. Pantai Licin Kec. Ampelgading
19. Pantai Jembatan Panjang

Wisata Pemandian dan Kolam Renang di Malang :
1. Pemandian Dewi Sri Lebak Sari Pujon 35 km dr Kota Malang
2. Pemandian Kendedes Singosari 11 km dr Kota Malang
3. Pemandian Metro Kepanjen 19 km dr Kota Malang
4. Pemandian Selecta Batu 5 km dr Kota Malang
5. Pemandian Sengkaling Dau 9 km dr Kota Malang
6. Pemandian Songgoriti Batu 20 km dr Kota Malang
7. Pemandian Air Panas Canggar Batu 35 km dr Kota Malang
8. Pemandian Wendit Pakis 10 km dr Kota Malang

Wisata Candi di Malang/ Wisata Sejarah :
1. Candi Badut Dau 06 km dr Kota Malang
2. Candi Jago Tumpang 22 km dr Kota Malang
3. Candi Kidal Tajinan
4. Candi Singosari Singosari 10 km dr Kota Malang
5. Candi Songgoriti 
6. Candi Wendit Malang

Wisata Air terjun di Malang :
1. Air terjun Coban Rondo terletak di Kecamatan Pujon.
2. Air terjun Coban Talun di Kota Batu
3. Air Terjun Coban Rais di Batu 
3. Air terjun Coban Pelangi terletak di Kecamatan Poncokusumo.
4. Air terjun Coban Glothak terletak di Kecamatan Wagir.
5 Air Terjun Pelangi Tumpang
6. Air Terjun Trisula 

Wisata spiritual :
1. Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.
2. Masjid ajaib Turen Malang 

Wisata Pendakian gunung :
1.  Wisata Gunung Bromo lewat. Wisata Bromo dapat di akses dari Malang mulalui rute Desa Tumpang (Kecamatan Tumpang), Desa Gubuk Klakah - Kecamatan Poncokusumo.
2. Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.
3.Gunung Arjuno-Welirang, sering dipakai untuk pendakian dengan rute Junggo, Cangar, Singosari, Lawang, Purwosari, atau Pandaan.
4. Gunung Semeru lewat desa Ngadas kecamatan Poncokusumo
5. Gunung Anjasmoro lewat Kecamatan Pujon

Wisata Agro / Plantatation Tour
1. Kusuma Agro Wisata Batu (Tempat wisata Petik Buah Apel , Strawbery dan Buaj Jeruk)20 km dr Kota Malang
2. Agrowisata Wonosari (Tempat perkebunan teh)30 km dr Kota Malang
3. Wisata Petik Bunga di Punten Batu
4. Wisata Petik Buah Jambu di Ngantang Malang
5. Wisata Petik Sayur di Pujon
6. Wisata Petik Buah Apel di Madiredo Pujon
7. Wisata Petik Buah Jeruk di Pandesari Pujon 
8. Petik Buah Durian Ngantang
9. Wisata Petik Buah Apel di Gubuk Klakah Tumpang Malang
10. Wisata Petik Apel Sumber Makmur Kota Batu

Wisata Taman Kota & Ruang Terbuka di Malang

Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kantor Walikota/ Balai kota
Alun-Alun Kota Malang (depan Masjid Jami' Kota Malang & Gedung Pemkab Malang)
Alun-Alun Tugu (depan Balai Kota Malang)
Hutan Kota Malabar
Alun -  alun Kota Batu
Rest Area Jeru Tumpang
Museum & Perpustakaan di Kota Malang
Museum Brawijaya Malang
Museum Bentoel
Museum Mpu Purwa
Museum zoologi Frater Vianney
Perpustakaan Kota Malang (Jalan Ijen)
Perpustakaan di Jawa Timur Park
Taman Rekreasi & Pasar Wisata di Kota Malang
Taman Rekreasi Senaputra
Taman Wisata Tlogomas
Pasar Minggu Semeru (Jalan Semeru)
Pasar Minggu Vellodrome (lingkar luar arena Velodrome Sawojajar)
Taman Kridha Budaya Jawa Timur
Taman Rekreasi Lembah Dieng
Taman Rekreas Sengkaling
Malang Tempoe Doeloe 1 tahun sekali dan di adakan saat pertengahan tahun.
Taman Rekreasi Selecta - Kota Batu
Kampung Wisata di Malang
1. Kampung Wisata Desa Kungkuk Batu Malang
2. Kampung Wisata desa Gubuk Klakah Tumpang
3. Kampung Wisata Dewi Sri Pujon
4. Kampung Wisata Ngantang
5. Kampung Wisata Sumber Brantas kec Bumiaji Kota Batu
6. Kampung Wisata Panderman (Kampung Vanderman)

Wisata Peternakan
1. Wisata Perah Susu Sapi Kota Batu
2. Wisata Perah Susu Sapi di Pujon Malang
3. Wisata Madu Lebah  Lawang Malang
Wisata Industri
1. Kerajinan keramik Dinoyo

Wisata Petualang Rafting / Wisata Arung Jeram di Batu dan Malang
1. Rafting Kaliwatu Batu Malang  di Sungai Kaliwatu
2. Rafting Sahabat Air Batu Malang
3. Raffting Pujon (D’konto Rafting)
4. Rafting Tumpang (Ndayung Rafting)
5. Rafting Kasembon
6. Rafting Ngantang (Selorejo Rafting)

Wisata  Sepeda Gunung/ Moto Trail Adventure
1. Wisata Sepeda Gunung di Batu
2. Wisata Sepeda Gunung di Pujon
3. Wisata Sepeda Gunung di Bromo
4. Motor Trail di Kota Batu
5. Motor Trail di Pujon

Wisata Out Bond di Malang Batu
1. Outbond di Batu
2. Out Bond di Coban Rondo Pujon Malang

Tempat-Tempat Pariwisata Malang Batu yang terbagi dalam berbagai kategori. Semoga bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin berlibur dan berwisata di Wisata Malang Raya, khususnya kota Batu yang terkenal sebagai kota pariwisata